KAMI BERDIRI DIATAS DAN UNTUK SEMUA GOLONGAN

Tuesday, February 20, 2024

Arti Kepemimpinan: Aspek dan Ragam Teori Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah?  merupakan peran yang memiliki kekuatan dominan, penting, dan krusial dalam mencapai tujuan-tujuan suatu perusahaan, kelompok, atau organisasi. Seorang pemimpin bertanggung jawab untuk mengarahkan, memotivasi, dan mengkoordinasikan upaya individu atau kelompok dalam mencapai tujuan tersebut secara efektif dan efisien.

Artikel ini akan membahas konsep kepemimpinan secara umum, termasuk pandangan dari para ahli mengenai makna dan peran kepemimpinan dalam berbagai konteks organisasional. Selain itu, akan dibahas pula aspek-aspek yang menjadi landasan penting dalam kepemimpinan serta berbagai teori yang telah diajukan untuk memahami dinamika dan karakteristik kepemimpinan.

Pengertian Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah kemampuan atau kualitas yang dimiliki oleh seseorang untuk memimpin. Sikap kepemimpinan ini diaktualisasikan saat seseorang mengambil peran sebagai pemimpin.Salah satu dampak dari sikap kepemimpinan adalah kemampuannya untuk memengaruhi orang lain. Pengaruh ini umumnya dimanifestasikan dalam konteks pekerjaan atau organisasi, karena sikap kepemimpinan biasanya dibutuhkan dalam memimpin suatu tim atau organisasi.

Tujuan utama dari sikap kepemimpinan adalah untuk mencapai target atau tujuan tertentu. Baik dalam lingkup pekerjaan maupun organisasi, selalu ada target yang ingin dicapai, dan kemampuan kepemimpinan membantu dalam mencapainya.Kepemimpinan adalah karakteristik yang dimiliki oleh seorang pemimpin. Seorang pemimpin adalah individu yang dipercayakan untuk mengambil peran sebagai kepala atau ketua dalam sebuah perusahaan atau organisasi. 

Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan untuk memandu anggota timnya, serta mampu mempengaruhi dan meyakinkan mereka. Ketika pemimpin dan timnya memiliki visi yang sama, pencapaian target menjadi lebih mudah. Secara umum, kepemimpinan adalah sifat yang melekat pada individu, yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orang lain. Selain itu, sikap kepemimpinan juga digunakan untuk mengarahkan suatu pihak menuju pencapaian tujuan tertentu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kepemimpinan adalah hal yang berkaitan dengan pemimpin atau cara memimpin, sedangkan pemimpin adalah orang yang memimpin.

Definisi Kepemimpinan Menurut Berbagai Ahli

Pengertian kepemimpinan menurut berbagai ahli memiliki beberapa perspektif yang berbeda, namun secara umum menggambarkan kepemimpinan sebagai kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain dan mengarahkan mereka menuju tujuan tertentu. Berikut adalah pandangan beberapa ahli tentang apa itu kepemimpinan:

1. **Wahjosumidjo**: Kepemimpinan adalah sifat-sifat tertentu yang melekat dalam diri seorang pemimpin, seperti kepribadian, kemampuan, dan kesanggupan. Ini juga merupakan serangkaian aktivitas yang melibatkan interaksi antara pemimpin, anggota atau pengikutnya, dan situasi tertentu.

2. **Sutarto Wijono**: Kepemimpinan adalah rangkaian aktivitas penataan yang dilakukan oleh seseorang untuk mempengaruhi perilaku orang lain dalam mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.

3. **Moejiono**: Kepemimpinan adalah hasil dari pengaruh yang terjadi secara satu arah karena kualitas yang membedakan seorang pemimpin dengan para pengikutnya. Ahli teori induksi sukarela cenderung melihat kepemimpinan sebagai pemaksaan atau pendesakan pengaruh secara tidak langsung.

4. **Sondang P. Siagian**: Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain, terutama anggota bawahannya, agar dapat bertindak dan berpikir sesuai dengan tujuan tertentu dalam suatu organisasi.

5. **Imam Moejiono**: Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang dalam memberikan pengaruh satu arah karena memiliki kualitas tertentu yang membedakan dirinya dengan para pengikutnya.

Dari berbagai pandangan ini, dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan melibatkan kombinasi antara sifat-sifat yang dimiliki oleh pemimpin, aktivitas pengaruh dan pengaturan, serta hubungan yang terjalin antara pemimpin dan pengikutnya dalam mencapai tujuan bersama.

Hal-hal Vital dalam Kepemimpinan

Berdasarkan buku "Manajemen Sumber Daya Manusia" (2009) karya Edy Sutrisno, terdapat tiga aspek penting dalam kepemimpinan:

1. **Keterlibatan Orang Lain**: Seorang pemimpin harus mampu melibatkan orang lain, baik sebagai pengikut, bawahan, atau anggota kelompok. Kesediaan anggota kelompok untuk menerima arahan dari pemimpin penting untuk menegaskan peran dan status kepemimpinan. Tanpa keberadaan anggota kelompok, semua atribut kepemimpinan menjadi tidak relevan dan tidak dapat terjadi proses kepemimpinan.

2. **Distribusi Kekuasaan**: Kepemimpinan melibatkan distribusi kekuasaan yang tidak merata antara pemimpin dan anggota kelompok. Meskipun anggota kelompok memiliki kekuasaan dalam organisasi, kekuasaan pemimpin cenderung lebih tinggi. Namun, distribusi kekuasaan ini tidak membuat anggota kelompok menjadi tidak memiliki otoritas.

3. **Kemampuan Menggunakan Kekuasaan**: Kepemimpinan adalah kemampuan dalam menggunakan berbagai bentuk kekuasaan untuk memengaruhi perilaku anggota kelompok. Kekuasaan yang dimiliki oleh pemimpin digunakan untuk memotivasi anggota kelompok, mendorong pengorbanan pribadi demi tujuan organisasi, dan mengarahkan kelompok menuju pencapaian tujuan bersama. Dalam menggunakan kekuasaan, seorang pemimpin diharapkan mempertimbangkan aspek etika dalam pengambilan keputusan.

Konsep-Konsep Teori Kepemimpinan

Berdasarkan buku "Manajemen Sumber Daya Manusia" (2009) karya Edy Sutrisno, terdapat tiga aspek penting dalam kepemimpinan:

Keterlibatan Orang Lain: Seorang pemimpin harus mampu melibatkan orang lain, baik sebagai pengikut, bawahan, atau anggota kelompok. Kesediaan anggota kelompok untuk menerima arahan dari pemimpin penting untuk menegaskan peran dan status kepemimpinan. Tanpa keberadaan anggota kelompok, semua atribut kepemimpinan menjadi tidak relevan dan tidak dapat terjadi proses kepemimpinan.

Distribusi Kekuasaan: Kepemimpinan melibatkan distribusi kekuasaan yang tidak merata antara pemimpin dan anggota kelompok. Meskipun anggota kelompok memiliki kekuasaan dalam organisasi, kekuasaan pemimpin cenderung lebih tinggi. Namun, distribusi kekuasaan ini tidak membuat anggota kelompok menjadi tidak memiliki otoritas.

Kemampuan Menggunakan Kekuasaan: Kepemimpinan adalah kemampuan dalam menggunakan berbagai bentuk kekuasaan untuk memengaruhi perilaku anggota kelompok. Kekuasaan yang dimiliki oleh pemimpin digunakan untuk memotivasi anggota kelompok, mendorong pengorbanan pribadi demi tujuan organisasi, dan mengarahkan kelompok menuju pencapaian tujuan bersama. Dalam menggunakan kekuasaan, seorang pemimpin diharapkan mempertimbangkan aspek etika dalam pengambilan keputusan.



User
1. Great Man Theory
Great Man Theory yang dikenal sebagai teori orang hebat ini berkembang sejak abad ke-19. Teori ini membuat asumsi mengenai sifat kepemimpinan dan bakat kepemimpinan. Teori ini menyebutkan bahwa hal-hal tersebut dibawa seseorang sejak orang itu dilahirkan.

Meskipun tidak dapat diidentifikasi dengan sebuah kajian ilmiah mengenai karakteristik serta kombinasi manusia seperti hal apa yang bisa dikatakan sebagai pemimpin yang hebat, tetapi sudah banyak orang mengakui bahwa hanya satu orang di antara banyak individu, pasti memiliki ciri khas sebagai seorang pemimpin yang hebat.

2. Teori gaya dan perilaku
Teori kepemimpinan berdasarkan gaya dan perilaku ini disebut sebagai kebalikan dari teori orang hebat atau great man theory. Teori berdasarkan gaya dan perilaku ini menyatakan bahwa pemimpin yang hebat itu dibuat. Teori ini menjelaskan bahwa pemimpin yang hebat itu bukan berasal sejak mereka dilahirkan.

Teori kepemimpinan ini memfokuskan pada tindakan dari seorang pemimpin. Vulkan pada kualitas sifat, mental atau karakter bawaan dari orang tersebut. Teori gaya dan perilaku ini juga menyebutkan bahwa seseorang dapat belajar serta berlatih menjadi pemimpin.

Pelatihan tersebut dilakukan melalui sebuah ajaran, pengalaman serta pengamatan yang dilakukan secara baik. Teori ini menunjukkan bahwa kepemimpinan yang efektif adalah hasil dari tiga keterampilan utama. Keterampilan tersebut, disebut dimiliki oleh individu. Di antaranya adalah keterampilan teknis, keterampilan manusiawi dan keterampilan konseptual.

3. Trait Theory
Trait Theory juga sering disebut sebagai teori sifat kepribadian. Teori ini meyakini bahwa seseorang yang dilahirkan atau dilatih menggunakan sebuah kepribadian tertentu, maka mereka akan menjadi unggul dalam peran kepemimpinannya.

Hal tersebut dapat diartikan sebagai kualitas kepribadian tertentu. Contohnya seperti kecerdasan, keberanian, kecakapan, pengetahuan, imajinasi, daya tanggap, kreativitas, fisik, disiplin, rasa tanggung jawab dan nilai-nilai lainnya yang membuat seseorang dapat menjadi pemimpin yang baik.

Teori kepemimpinan ini memfokuskan pada analisis karakteristik fisik, mental dan sosial. Gunanya adalah untuk mendapatkan lebih banyak lagi pengetahuan serta pemahaman mengenai karakteristik dan kombinasi karakteristik yang umum di antara pemimpin-pemimpin.

4. Behavioral Theories
Teori kepemimpinan behavioral theories ini adalah reaksi dari trait theory. Behavioral theories atau teori perilaku ini menghadirkan sudut pandang yang baru mengenai kepemimpinan. Daripada karakteristik fisik, mental dan sosial dari seorang pemimpin, teori ini memberikan perhatian pada perilaku para pemimpin itu sendiri.

Teori ini juga menganggap bahwa keberhasilan seorang pemimpin akan ditentukan dari perilakunya. Seperti perilaku dalam melaksanakan fungsi-fungsi kepemimpinan. Serta perilaku tersebut juga dapat dipelajari atau dilatih.  Selain itu, teori ini juga menganggap bahwa kepemimpinan yang terbilang sukses adalah yang didasarkan pada perilaku yang bisa dipelajari. 


5. Contingency Theory
Contingency theory menganggap bahwa tidak ada acara yang paling baik untuk menyatakan dan memimpin. Teori ini menganggap bahwa setiap gaya kepemimpinan harus didasarkan pada kondisi dan situasi tertentu. Atas dasar teori kontingensi ini, seseorang akan mungkin dapat berhasil tampil dan memimpin, dengan sangat efektif pada situasi, kondisi dan tempat tertentu.

Akan tetapi, kinerja kepemimpinan juga berubah sesuai dengan situasi dan kondisi yang sedang terjadi. Apabila pemimpin tersebut dipindahkan ke kondisi dan situasi lain, atau ketika faktor-faktor di sekitarnya juga telah berubah pula. Contingency Theory atau teori kontingensi ini juga sering disebut dengan teori kepemimpinan situasional.6. Teori Servant
Teori kepemimpinan selanjutnya adalah teori servant. Dalam bahasa Indonesia, disebut sebagai pelayan. Teori ini pertama kali diperkenalkan pada awal tahun 1970 an. Teori ini meyakini bahwa seorang pemimpin yang baik adalah pemimpin yang dapat bertugas melayani, menjaga serta memelihara kesejahteraan fisik dan mental para anggota atau pengikutnya.

Gaya kepemimpinan ini cenderung terfokus untuk memenuhi kebutuhan dari pengikutnya. Serta membantu mereka untuk menjadi lebih mandiri dan berwawasan yang lebih luas. Pada teori inim pemimpin yang baik diharuskan memiliki simpati. Selain itu, dapat meredakan kecemasan yang dirasa berlebihan dari anggotanya.

Oleh karena itu, fungsi kepemimpinan diberikan pada seseorang yang pada dasarnya memiliki jiwa melayani atau pelayan. Teori ini menunjukkan bahwa tugas seorang pemimpin untuk berkontribusi dalam kesejahteraan orang lain. Hal itu adalah bentuk dari pertanggungjawaban sosial.

7. Teori transaksional
Transaksional berasal dari kata dasar transaksi. Teori ini menggambarkan sebuah gaya kepemimpinan yang berdasar pada perjanjian atau kesepakatan. Perjanjian atau kesepakatan tersebut dibuat seseorang dengan orang lain.

Dalam hal ini, tentu yang menjadi pelaksana adalah pemimpin dan staf atau anggotanya. Perjanjian tersebut dibuat dengan tujuan mendapat pertukaran atau transaksi yang sepadan. Atau saling menguntungkan di antara pemimpin dan stafnya.

Seorang staf yang dapat melaksanakan tugas dari seorang pemimpin dengan baik, adalah nilai yang lebih. Baik untuk staf maupun untuk pemimpin yang telah memberikan tugas tersebut. ketika tugas itu diselesaikan dengan baik, maka seorang pemimpin akan memberi apresiasi.


Bentuk apresiasinya bisa beragam, seperti kenaikan gaji, tunjangan, bonus, kenaikan posisi dan lain sebagainya. Pemberian apresiasi berupa yang atau tanda mata yang lain adalah bentuk penghargaan atas kinerja seseorang. Hal itu akan membuat seseorang tersebut merasa kerja kerasnya dihargai. Penghargaan ini juga termasuk suatu bentuk yang sudah disepakati sebelumnya.

8. Teori transformasional
Teori ini mengacu pada kata transformasi, kata tersebut memiliki arti umum perubahan. Teori kepemimpinan transformasional adalah sebuah teori yang mengarahkan pada istilah “memanusiakan manusia”. Teori ini mengedepankan pendekatan personal pemimpin dengan bawahannya atau organisasi.

Hal itu dilakukan dalam rangka mengubah kesadaran, membangun semangat serta memberi inspirasi. Dilakukan demi mencapai tujuan bersama, tanpa merasa ditekan atau tertekan. Bahkan, mampu memberikan motivasi pada setiap anggotanya.

Gaya kepemimpinan transformasional selalu ingin mengelola lembaga atau organisasi yang dipercayakan pada orang tersebut dengan lebih efisien dan efektif.

Itulah penjelasan mengenai apa itu kepemimpinan, aspek-aspek kepemimpinan dan teori-teori kepemimpinan. Untuk menjadi seorang pemimpin yang hebat, maka sikap kepemimpinan harus ditanamkan dan dibentuk. Melalui pengalaman, pelatihan dan cara-cara lainnya.
Share:

Saturday, September 2, 2017

Administrasi

ADMINISTRASI


Administrasi adalah usaha dan kegiatan yang berkenaan dengan penyelenggaraan kebijaksanaan untuk mencapai tujuan
Administrasi dalam arti sempit adalah kegiatan yang meliputi: catat-mencatat, surat-menyurat, pembukuan ringan, ketik-mengetik, agenda, dan sebagainya yang bersifat teknis ketatausahaan.
Administrasi dalam arti luas adalah seluruh proses kerja sama antara dua orang atau lebih dalam mencapai tujuan dengan memanfaatkan sarana prasarana tertentu secara berdaya guna dan berhasil guna.
Definisi
Arthur Grager 
Administrasi adalah fungsi tata penyelenggaraan terhadap komunikasi dan pelayanan warkat suatu organisasi
George Terry 
Administrasi adalah perencanaan, pengendalian, dan pengorganisasian pekerjaan perkantoran, serta penggerakan mereka yang melaksanakannya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Sondang P. Siagian 
Administrasi adalah keseluruhan proses kerjasama antara dua orang atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
William Leffingwell dan Edwin Robinson 
Administrasi adalah cabang ilmu manajemen yang berkenaan dengan pelaksanaan pekerjaan perkantoran secara efisien, kapan, dan dimana pekerjaan itu harus dilakukan.
Ulbert
Administrasi secara sempit didefinisikan sebagai penyusunan dan pencatatan data dan informasi secara sistematis baik internal maupun eksternal dengan maksud menyediakan keterangan serta memudahkan untuk memperoleh kembali baik sebagian maupun menyeluruh. Pengertian administrasi secara sempit ini lebih dikenal dengan istilah Tata Usaha
Ciri-ciri administrasi
Adanya kelompok manusia yang terdiri atas 2 orang atau lebih.
Adanya kerja sama
Adanya proses/usaha
Adanya bimbingan, kepemimpinan, dan pengawasan
Adanya tujuan
Fase prasejarah
Dari segi waktu dan tempat fase prasejarah yang berakhir pada tahun 1 M dapat dibagi menjadi:
Peradaban Mesopotamia
Peradaban Babilonia
Fase sejarah
Gereja Katolik Roma mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan teori administrasi dan manajemen. Ada tiga kelompok sarjana berbeda namun memiliki pandangan yang secara garis besarnya sama, yaitu:
Kelompok Kameralisten di Jerman dan Austria
Kelompok Merkantilizen di Inggris
Kelompok Fisiokraten di Perancis
Fase modern
Fase modern ditandai dengan oleh lahirnya Gerakan Manajemen Ilmiah yang dipelopori oleh Frederick W. Taylor pada tahun 1886 di Amerika Serikat.
Tahap perkembangan ilmu administrasi
Tahap survival (1886 - 1930)
Tahap konsolidasi dan penyempurnaan (1930 - 1945)
Tahap “human relation” (1945 - 1959)


Tahap behaviouralisme (1959 – sekarang)
Share:

Klik Disini

Klik Disini