Gerakan Kepanduan adalah sebuah gerakan pembinaan pemuda yang
memiliki pengaruh mendunia. Gerakan kepanduan terdiri dari berbagai organisasi
kepemudaan, baik untuk pria maupun wanita, yang bertujuan untuk melatih fisik, mental dan spiritual
para pesertanya dan mendorong mereka untuk melakukan kegiatan positif di
masyarakat. Tujuan ini dicapai melalui program latihan dan pendidikan
non-formal kepramukaan yang mengutamakan aktivitas praktis di lapangan. Saat
ini, terdapat lebih dari 38 juta anggota kepanduan dari 217 negara dan
teritori.
Gerakan ini dimulai pada tahun 1907 ketika Robert Baden-Powell, seorang letnan jendral
angkatan bersenjata Britania Raya, dan William Alexander Smith, pendiri Boy's
Brigade, mengadakan perkemahan kepanduan pertama (dikenal sebagai jamboree)
di Kepulauan
Brownsea, Inggris.
Ide untuk mengadakan gerakan tersebut muncul ketika Baden-Powell dan
pasukannya berjuang mempertahankan kota Mafeking, Afrika
Selatan, dari serangan tentara Boer. Ketika itu, pasukannya kalah besar
dibandingkan tentara Boer. Untuk mengakalinya, sekelompok pemuda dibentuk dan
dilatih untuk menjadi tentara sukarela. Tugas utama mereka adalah membantu militer
mempertahankan kota. Mereka mendapatkan tugas-tugas yang ringan tapi penting;
misalnya mengantarkan pesan yang diberikan Baden-Powell ke seluruh anggota
militer di kota tersebut. Pekerjaan itu dapat mereka selesaikan dengan baik
sehingga pasukan Baden-Powell dapat mempertahankan kota Mafeking selama
beberapa bulan. Sebagai penghargaan atas keberhasilan yang mereka dapatkan,
setiap anggota tentara sukarela tersebut diberi sebuah lencana. Gambar dari
lencana ini kemudian digunakan sebagai logo dari gerakan Pramuka internasional.
PRAMUKA ATTANWIR |
Keberhasilan Baden-Powell mempertahankan kota Mafeking membuatnya
dianggap menjadi pahlawan. Dia kemudian menulis sebuah buku yang berjudul Aids to Scouting
(ditulis tahun 1899), dan menjadi buku terlaris saat itu.
Pada tahun 1906,
Ernest Thompson Seton
mengirimkan Baden-Powell sebuah buku karyanya yang berjudul The
Birchbark Roll of the Woodcraft Indians. Seton, seorang keturunan
Inggris-Kanada yang tinggal di Amerika
Serikat, sering mengadakan pertemuan dengan Baden-Powell dan menyusun
rencana tentang suatu gerakan pemuda.
Pertemuannya
dengan Seton tersebut mendorongnya untuk menulis kembali bukunya, Aids to
Scouting, dengan versi baru yang diberi judul Boy's Patrols. Buku
tersebut dimaksudkan sebagai buku petunjuk kepanduan bagi para pemuda ketika
itu. Kemudian, untuk menguji ide-idenya, dia mengadakan sebuah perkemahan untuk
21 pemuda dari berbagai lapisan masyarakat selama seminggu penuh, dimulai pada
tanggal 1 Agustus, di kepulauan Brownsea, Inggris. Metode organisasinya
(sekarang dikenal dengan sistem patroli atau patrol system dalam bahasa
Inggris) menjadi kunci dari pelatihan kepanduan yang dilakukannya. Sistem ini
mengharuskan para pemuda untuk membentuk beberapa kelompok kecil, kemudian
menunjuk salah satu di antara mereka untuk menjadi ketua kelompok tersebut.
Setelah bukunya
diterbitkan dan perkemahan yang dilakukannya berjalan dengan sukses,
Baden-Powell pergi untuk sebuah tur yang direncanakan oleh Arthur Pearson untuk
mempromosikan pemikirannya ke seluruh Inggris. Dari pemikirannya tersebut,
dibuatlah sebuah buku berjudul Scouting fo Boys,
yang saat ini dikenal sebagai buku panduan kepramukaan (Boy Scout Handbook)
edisi pertama.
Saat itu
Baden-Powell mengharapkan bukunya dapat memberikan ide baru untuk beberapa
organisasi pemuda yang telah ada. Tapi yang terjadi, beberapa pemuda malah
membentuk sebuah organisasi baru dan meminta Baden-Powell menjadi pembimbing
mereka. Ia pun setuju dan mulai mendorong mereka untuk belajar dan berlatih
serta mengembangkan organisasi yang mereka dirikan tersebut.
Seiring dengan
bertambahnya jumlah anggota, Baden-Powell semakin kesulitan membimbing mereka;
Ia membutuhkan asisten untuk membantunya. Oleh karena itu, ia merencanakan
untuk membentuk sebuah Pusat Pelatihan Kepemimpinan bagi Orang Dewasa (Adult
Leadership Training Center). Pada tahun 1919, sebuah taman di dekat London
dibeli sebagai lokasi pelatihan tersebut. Ia pun menulis buku baru yang
berjudul Aids to Scoutmastership dan beberapa buku lainnya yang kemudian
ia kumpulkan dan disatukan dalam buku berjudul Rovering to Success for Rover
Scouts pada tahun 1922.
Sekalipun
Gerakan Kepanduan didirikan Baden-Powell, tetapi ia banyak terinspirasi Frederick Russell Burnham, orang Amerika
yg membantu Inggris di Afrika Selatan. Burnham banyak belajar teknik hidup di
alam bebas dari ayahnya yang menjadi pastor di tempat penampungan (reservasi)
orang Indian. Burnham yang sukses menghadapi beberapa perang pemberontakan
Indian, lalu pergi ke Afrika Selatan & berkenalan dengan Baden-Powell di
Perang Boer. Dari Burnhamlah Baden-Powell menyusun berbagai
ketrampilan-ketrampilan dasar yang diperlukan seorang Boy Scout (Pandu).
Terinspirasi orang Indian. Selanjutnya di Gerakan Kepanduan, Burnham diangkat
sebagai “Kepala Suku” pertama dari gerakan yg didirikan Baden-Powell.
Perkembangan Gerakan Kepanduan
Tak lama setelah
buku Scouting For Boys diterbitkan, Pramuka mulai dikenal di seluruh Inggris
dan Irlandia.
Gerakannya sendiri, secara perlahan tapi pasti, mulai dicoba dan diterapkan diseluruh
wilayah kerajaan Inggris dan koloninya.
Unit kepanduan
di luar wilayah kerajaan Inggris yang pertama diakui keberadaannya, dibentuk di
Gilbraltar pada tahun 1908, yang kemudian diikuti oleh pembentukan unit lainnya
di Malta. Kanada ialah koloni Inggris pertama yang mendapat izin dari kerajaan
Inggris untuk mendirikan gerakan kepanduan, diikuti oleh Australia, Selandia
Baru, dan Afrika Selatan. Chili ialah negara
pertama di luar Inggris dan koloninya yang membentuk gerakan kepanduan. Parade
Pramuka pertama diadakan di Crystal Palace, London pada tahun 1910. Parade
tersebut menarik minat para remaja di Inggris. Tidak kurang dari 10.000 remaja
putra dan putri tertarik untuk bergabung dalam kegiatan kepanduan. Pada 1910
Argentina, Denmark, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, India, Meksiko,
Belanda, Norwegia, Russia, Singapura, Swedia, dan Amerika Serikat tercatat
telah memiliki organisasi kepramukaan.
Semenjak
didirikan, Gerakan Pramuka yang memfokuskan program pada remaja usia 11-18
tahun telah mendapat respon yang menggembirakan, anggota bertambah dengan
cepat. Kebutuhan program pun dengan sendirinya bertambah. Untuk memenuhi
keinginan dan ketertarikan para generasi muda pada saat itu, gerakan pramuka
menambah empat program dalam organisasinya untuk melebarkan lingkup keanggotaan
gerakan pramuka. Keempat prpogram tersebut meliputi : Pendidikan Generasi
Muda usia dini, Usia Remaja, pendidikan kepanduan putri, dan pendidikan
kepemimpinan bagi pembina.
Program untuk
golongan siaga,
unit Satuan
Karya, dan Penegak/pandega mulai
disusun pada akhir tahun 1910 di beberapa negara. Terkadang, kegiatan kegiatan
tersebut hanya berawal di tingkat lokal/ ranting yang dikelola dalam skala
kecil, baru kemudian diakui dan diadopsi oleh kwartir nasional. Kasus serupa
terjadi pada pendirian golongan siaga di Amerika Serikat, yang program golongan
siaganya telah dimulai sejak 1911 di tingkat ranting namun belum mendapatkan
pengakuan hingga 1930.
Sejak awal
didirikannya gerakan kepanduan, para remaja putri telah mengisyaratkan besarnya
minat mereka untuk bergabung. Untuk mengakomodasi minat tersebut, Agnes Baden
Powell —adik dari bapak kepanduan sedunia, Robert Baden Powell,— pada tahun
1910 ditunjuk menjadi presiden organiasi kepanduan putri pertama di dunia.
Agnes pada awalnya menamakan organisasi tersebut Rosebud, yang kemudian
berganti menjadi Brownies (Girl Guide) pada 1914. Agnes mundur
dari kursi presiden pada tahun 1917 dan digantikan oleh Olive Baden Powell,
istri dari Lord Baden-Powell. Agnes tetap menjabat sebagai wakil presiden hingga
ia meninggal pada usia 86 tahun. Pada waktu tersebut, kepanduan putri telah
diposisikan sebagai unit terpisah dari kepanduan pria, hal tersebut dilakukan
menimbang norma sosial yang berlaku saat tersebut. Pada era 90-an, Banyak
organisasi kepanduan di dunia yang saling bekerjasama antara unit putra dan
putri untuk memberikan pendidikan kepanduan.
Program awal
bagi pendidikan pembina diadakan di London pada tahun 1910, dan di Yorkshire
pada tahun 1911. Namun, Baden Powell menginginkan pendidikan tersebut dapat
dipraktekkan semaksimal mungkin. Hal tersebut berarti bahwa dalam setiap
pendidikan diperlukan praktek lapangan semisal berkemah. Hal ini membimbing
pembentukan kursus Woodbadge. Akibat Perang
Dunia I, pendidikan woodbadge bagi para pembina tertunda hingga tahun
1919. Pada tahun tersebut, diadakan kursus woodbadge pertama di Gilwell
Park. Pada saat ini, pendidikan bagi pembina telah beragam dan memiliki cakupan
yang luas. Beberapa pendidikan yang cukup terkenal bagi
pembina, seperti Pendidikan dasar, Pendidikan spesifik golongan, hingga kursus
Woodbadge.
Keanggotaan
Scouting
'round the world, 1977 edition
Sampai tahun
2005, terdapat lebih dari 28 juta anggota terdaftar kepanduan putra dan 10 juta
anggota terdaftar kepanduan putri di seluruh dunia dari 216 negara dan teritori
berbeda.Daftar 20 besar negara-negara dengan jumlah anggota pramuka terbesar:
Negara
|
Keanggotaan
|
Tahun
Berdiri
|
|
Kepanduan
Putra
|
Kepanduan
Putri
|
||
17.100.000
|
1912
|
1912
|
|
7.500.000
|
1910
|
1912
|
|
4.150.000
|
1909
|
1911
|
|
2.150.000
|
1910
|
1918
|
|
1.300.000
|
1911
|
1957
|
|
1.050.000
|
1920
|
1928
|
|
1.000.000
|
1907
|
1909
|
|
575.000
|
1909
|
1911
|
|
480.000
|
1910
|
1920
|
|
270.000
|
1922
|
1946
|
|
250.000
|
1910
|
1912
|
|
230.000
|
1915
|
1914
|
|
220.000
|
1912
|
1912
|
|
220.000
|
1908
|
1910
|
|
200.000
|
1913
|
1919
|
|
200.000
|
1910
|
1911
|
|
170.000
|
1911
|
1915
|
|
160.000
|
1910
|
1910
|
|
160.000
|
1915
|
1919
|
|
160.000
|
1914
|
1916
|
0 comments:
Post a Comment